Senin, 27 Desember 2010

MANUSIA SEUTUHNYA

Bagaimanapun bangsa ini harus mengakui bahwa nilai-nilai kesopanan dan kesantunan di dalam dirinya, berangsur-angsur pudar. Keidentikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah perlahan terkikis bersamaan tergerusnya nilai-nilai moral lain. Bangsa ini menjadi sulit untuk memanifestasikan dirinya yang baik, dalam perjalaan untuk menjadi bangsa yang maju dan “beradab”. Aroma kemajuan membawanya ke dalam ruang-ruang asing yang keras dan kejam. Akan sulit sekali saat ini menemukan “manusia-manusia Indonesia” yang menjunjung nilai-nilai kesopanan dan kesantunan. Dan semakin sulit saja menemukan orang-orang Indonesia yang mau menegakkan dirinya bersama nilai-nilai kejujuran dan kebaikan. Bangsa ini telah menjadi bangsa yang lebih suka mengabaikan etika dan nilai-nilai moral yang ada. Tak peduli lagi itu baik atau buruk, kecuali bila itu berhubungan dengan “kebaikannya”. Bangsa ini lebih memilih menjadi bangsa yang memenuhi sisi-sisi di dalam pikirannya dengan nilai-nilai pragmatisme daripada “kolektivisme” yang tak membawa keuntungan. “ Engkau ada karena kau berguna, aku ada karena melihat ada yang berguna.” Nilai-nilai pragmatisme ini memupuskan kuncup-kuncup moral yang sebelumnya menjadi bagian keseharian hidup manusia Indonesia. Bangsa ini tak lagi mau dan tak mampu berkembang dengan kebaikan, dan itu telah menjadi bagian dari sekian pilihan yang dipilihnya. Menjadi manusia Indonesia berarti menjadi manusia yang brutal dan tak bermoral. Di sini pekerjaan, jabatan, golongan, kekayaan, kebijakan, dan kekuasaan, dengan bermacam relasi sosialnya tak akan lepas dengan negatifitas penjelmaannya. Bangsa ini tak malu lagi bila menyingkirkan nilai-nilai kejujuran dan kebaikan di dalam lubuk hatinya yang dalam sekalipun, dan diganti dengan segala kepicikan dan kepura-puraan. Bangsa ini menjadi bangsa yang tak lagi mau mengerti arti penting kesopanan dan keramahan, dan arti penting kebaikan dan kejujuran. Mereka, manusia-manusia Indonesia tak lagi peduli jika kemajuan yang telah mereka peroleh itu berlumur dengan darah dan kotoran. Keberadaban dan kebudayaan mereka lebih suka dinilai dari satu tolak ukur dengan standar minimal—Indonesia hanya berisi manusia-manusia “enggan”. Ironisnya, dengan standar minimal ini mereka menjadi bangga, dan dengan segera menafikkan ada standar yang lebih baik untuk bisa dicapai. Dan hal dengan melihat bahwa standar budaya bangsa itu baik bila perilaku mereka mencerminkan kebaikan dan nilai-nilai kejujuran universal yang diakui bersama. Sedangkan, titik tolak untuk melihat bangsa itu beradab adalah dengan melihat kesopanan dan kesantunan yang dimilikinya. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang memiliki unggah-ungguh dalam berperilaku. Arti penting jika sebuah bangsa menjadi bangsa yang berbudaya dengan menjunjung kebaikan dan kejujuran, atau menjadi bangsa beradab dengan mengamalkan kesopanan dan kesantunan adalah sebagai bentuk pengaktualisasian diri. Aktualisasi diri sebagai diri sendiri, dengan jatidiri “kemanusiaannya”. Dengan kata lain, bangsa yang berbudaya dan beradab adalah bangsa yang di dalamnya terdapat manusia-manusia yang terdiri dari jiwa-raga manusia seutuhnya. Dengan begitu, pengaktualaisasian ini mencoba mencari pengakuan kehadiran bangsa ini di tengah-tengah hingar bingar bangsa lain. Pengakuan itu hadir karena memang ada yang membuat hal itu menjadi “diakui”. Pengakuan itu muncul bukan karena sekedar sosok yang dihadapi, tapi juga karena “keakuan” yang ada dalam sosok itu. Tentu tidak mudah menjadi bangsa berbudaya dan beradab. Namun dengan demikian, tidak menutup adanya kemungkinan bahwa model bangsa seperti ini ada. Semua ada karena berproses. Begitu pula Indonesia. Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa yang berbudaya dan beradab. Namun, terlebih dahulu harus ada upaya untuk menyingkirkan rintangan-rintangannya. Rintangan-rintangan itu dapat disingkirkan setidaknya dengan beberapa cara. Pertama, darisejak kecil manusia-manusia Indonesia harus diperkenalkan dengan pendidikan moral—moralitas sebagai landasan kebudayaan dan keberadaban. Pendidikan moral ini dapat ditanamkan di rumah, sekolah, dan lingkungannya. Di rumah misalnya dengan mengajarkan nilai-nilai moral yang diajarkan agama—dengan asumsi bahwa semua agama mengajarkan kebaikan moral. Peran serta ibu dan bapak di sini begitu penting. Selain keluarga, karakteristik anak dibentuk melalui lingkungan, melalui teman sepermainan misalnya. Lingkungan berpengaruh sekali terhadap perilaku dan tingkah laku anak-anak di masa depan. Kemudian, di sekolah mulailah anak-anak diajari prinsip-prinsip moral dengan metode agak formalistik. Di ranah ini arahan-arahan dan anjuran-anjuran terlebih dahulu diseting. Dengan begitu, pemerintah sebagai pembuat kebijakan-kebijakan pendidikan juga bertanggung jawab terhadap moralitas bangsa. Kedua, pendidikan moral saja tak akan cukup untuk membentuk manusia Indonesia yang beradab dan berbudaya. Bangsa ini membutuhkan figur-figur panutan. Benak manusia-manusia Indonesia terlampau penuh dengan gambaran-gambaran kecurangan yang telah dicipta, para publik figur. Sedikit sekali yang bisa menjadi figur yang baik di negeri ini, itupun hanya sebagian yang bisa bergerak dan eksis, lainnya perlahan tenggelam karena tekanan dari luar. Figur-figur yang baik tentu akan menuntun manusia Indonesia pada kebaikan. Karena figur yang baik ini berawal dari masing-masing individu—individu akan menjadi panutan yang baik jika memang ia terlebih dahulu menjadi baik. Jadi, mulailah semuanya dari diri sendiri. Karena nilai-nilai moral akan berawal dan berkembang dari sini. Indonesia membutuhkan perubahan dan perubahan itu dapat hanya bisa muncul jika setiap individu menanamkan di dalam sanubarinya keinginan perubahan itu.


MANUSIA SEUTUHNYA

Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna yang pernah diciptakan TUHAN Yang Maha Esa. Manusia diberikan kecerdasan dan akal yang berguna untuk menjalani hidup dan peradaban dengan segala sesuatunya agar mencapai apa yang manusia tersebut inginkan.

Disini saya coba memaparkan tentang bagaimana seharusnya manusia menjadi Manusia Seutuhnya.

Aspek-aspek yang harus dipenuhi agar dapat menjadi Manusia Seutuhnya :

AKAL

Kita semua tahu bahwa manusia diberikan akal untuk berpikir untuk bersikap, memahami, mencari solusi dari permasalahan yang ditemuinya agar dapat hidup dengan baik dan damai. Dengan akal pula manusia dibedakan dengan makhluk hidup lainnya.
Penting bahwa manusia harus menggunakan akal yang telah diberikan secara maksimal agar kelak dapat menjadi manusia seutuhnya.


KECERDASAN

Kecerdasan adalah hal yang umum dan meluas.
Kita tahu bahwa banyak macam-macam dari kecerdasan. Kecerdasan adalah turunan dari AKAL. Kecerdasan ini digunakan manusia untuk menciptakan atau memodofikasi hal apapun yang dapat membantu Manusia menjalani hidupnya.


JASMANI Dan ROHANI

Jasmani yang berarti FISIK, dan ROHANI yang berupa HUBUNGAN antara MANUSIA dan PENCIPTANYA.
Jasmani dan Rohani saling berkaitan satu sama lain. Manusia Seutuhnya membutuhkan dua aspek ini karena erat kaitannya untuk kehidupan didunia maupun kelak di Akhirat nanti.

Dari aspek-aspek diatas saya simpulkan, sesungguhnya hal mendasar yang sangat penting agar kita sebagai manusia dapat menjadi Manusia Seutuhnya adalah aspek terkahir, yaitu Jasmani Dan Rohani. Jika kita dapat menjalankan dan menerapkan aspek tersebut, kelak kita sebagai manusia dapat memaksimalkan aspek yang lainnya yang menunjang kita agar dapat menjadi Manusia Seutuhnya.

sumber : disini

Sabtu, 13 November 2010

Tips Menghilangkan Kebiasaan Merokok

Tips buat menghilangkan kebiasan merokok buat Agan semua :

1.jangan pernah beli atau sedia rokok.
2.minta sama temen lo aja..selain bisa mengurangi ngerokok juga bisa lebih irit.hehe
3.jangan pernah bawa korek api..karena tanpa api,rokok tidak akan berarti.hihi..
4.bawa uang pas-pasan..buat makan sama transportasi saja..biar ga ada uang buat beli rokok.
5.cari pacar yang ga ngerokok.. kalo bisa pacarin tuh aktivis anti rokok atau global warming..hehe.
6.berteman sama orang yang tidak merokok..

Kalo masih belum ampuh juga dateng ketukang hipnotis aja..katanya sih manjur gan..

Kisah Ayam Tanpa Kepala



Kisah nyata yang sangat luar biasa terjadi pada bulan september tahun 1945, Mike, seekor ayam jenis wyandotte yang seharusnya menjadi makan malam Lloyd Olsen seorang petani asal Colorado berserta keluarganya. Namun rencana makan malam itu gagal total alias gatot disebabkan terjadi peristiwa yang sangat ajaib yang pastinya tidak akan pernah dilupakan Olsen beserta keluarganya.

Dengan kampak tajam ditangan, Olsen memegang erat Mike kemudian mengayunkan kampak itu kelehernya, seketika itu pula putuslah kepala Mike. Tetapi hal tidak terduga terjadi, ayam malang itu malah melepaskan diri dari majikannya, lantas ia berusaha mematuk-matuk kearah tanah tuk cari makan — dalam keadaan tanpa kepala. Tentu saja si Olsen terbengong-bengong melihat pemandangan di depan kedua bola matanya yang sangat tidak lazim. Setelah memastikan si ayam tanpa kepala itu benar-benar hidup, akhirnya ia memutuskan untuk merawatnya.

Menurut penjelasan ilmiah, Olsen gagal membunuh ayam malang itu dikarenakan kampak yang ia gunakan tidak mengenai pembuluh jugular (pembuluh darah balik) leher siayam dan batang otaknya yang membuat ayam itu terus hidup.Tapi jika kita merefer ke penjelasan religi, belum takdirnya si Mike untuk almarhum.

Ayam tanpa kepala ini kemudian dapat berjalan, pada awalnya dengan sempoyongan namun bukan karena sakit hanya untuk membiasakan diri karena kepalanya tidak lagi ditempat — hebat euuy! Tetapi hal itu tidak berjalan lama, dihari-hari kemudian Mike sudah mampu membiasakan diri tanpa kepala, mempunyai keseimbangan penuh hingga dapat berdiri tegak dan berjalan seperti ayam pada umumnya — Subhanallah.

Tentu saja banyak hal yang tidak lagi ia dapat lakukan seperti dulu, mematuk makanan diatas tanah, membersihkan bulu dengan sayapnya kebiasaan ini tinggal kenangan untuknya. Tapi bukan berarti si ayam ini menjadi penyakitan dan kurang makan, sebaliknya si ayam mendapat perhatian penuh dari si Olsen yang selalu membantunya makan hingga si ayam bertambah 2 kilogram berat badanya.
Namun semenjak kehilangan kepalanya, Mike sering tersedak oleh lendirnya sendiri sehingga ia tak bisa bernafas. Untuk itu Olsen sering membantunya dengan menghisap lendirnya dengan menggunakan suntikan.

Tentu saja keberadaan headless chicken ini membuat heboh banyak orang pada masa itu, imbasnya banyak sekali yang ingin melihatnya. Lantas dikomersilkannya lah si Mike. Ia menjadi bintang dalam beberapa pertunjukan pada masanya dan mampu mengumpulkan sekitar $4,500. Pada tahun 1945 an tentu duit segitu sangatlah besar. Si Olsen pun ketiban rejeki deh dari sumber yang tak pernah ia sangka sebelumnya.

Pada bulan maret tahun 1947, si ayam malang juga hebat ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah hampir 2 tahun berjuang dan bertahan hidup tanpa kepala. Malam itu setelah usai pertunjukan, Olsen dan ayam malang itu kembali kehotel. Sesampainya disana si Mike seperti biasa tersedak dan tidak bisa bernafas. Naasnya alat suntikan untuk membersihkan lendir ditenggorokan Mike tertinggal di tempat pertunjukan, akhirnya Mike benar-benar pergi meninggalkan dunia ini.

Sumber: Mike the Headless Chicken

Selasa, 09 November 2010

Pelayanan Universitas Gunadarma

Ada Beberapa Pelayanan Pada Universitas Gunadarma & Informasi Mahasiswa

A.Baak

Baak merupakan layanan yang melayani segala sesuatu yang berkaitan dengan segala sesuatu penyelengaraan kegiatan belajar – mengajar dan administrasi akademik mahasiswa. jadi misalnya untuk jadwal perkuliahan kita bisa menegtahuinya melalui baakatau misalnya jadwal penting lainnya seperti jadwal pengisian KRS dan lain-lain.

B.Studensite

Setelah menjadi Mahasiswa Universitas Gunadarma untuk menjadikan para Mahasiswanya dapat berinteraksi melalui internet. Gunadarma memberikan fasilitas yang namanya studentsite. Pada halaman ini kita harus memeriksanya terus kurang lebih 5 hari dalam seminggu, sebab disini kita bisa saja diberikan quis secara tersembunyi oleh dosen tertentu. Melalui pengumuman yang dibuat pada studentsite. Serta disini kita juga dapat mengetahui seperti jadwal kuliah kita, memasukan tulisan artikel blog kita, dll.

C.UG-Pedia

Merupakan situs layanan seperti layaknya wikipedia, yang berisikan informasi namun, situs ini versi gunadarma atau disebut wikipedia gunadarma. Di ugpedia kita bisa mendapatkan informasi yang cukup untuk kita.

D.Warta warga

Banyak yang mengenal kaskus di dunia internet, di UG ada layanan seperti forum para mahasiswa dan dosen (mungkin), yakni warta warga. Situs ini dapat di jadikan ajang konsultasi dan sharing antar mahasiswa dan dosen. Situs ini dapat di akses dengan meng-klik Warta Warga.

E.Virtual Class

Ini merupakan situs yang menurut saya sangat istimewa, karena kita dapat kuliah dengan menggunakan kelas virtual, teman-teman pasti bisa membayangkan belajar di kelas yang berbentuk virtual, kita tidak perlu bertemu fisik dengan dosen, kita cukup bertemu di depan komputer.

F.Helpdesk

Merupakan situs yang melayani permasalahan-permasalahan, seperti permasalah di studentsite ataupun permasalahan di situs-situs yang lain, misalkan anda ada masalah dengan lupa password di studentsite, dapat menggunakan layanan di helpdesk dengan cara membuat sebuah ticket untuk membicarakan tentang permaslahan yang anda hadapi.

G.Library

Ini merupakan situs perpustakaan, yang sangat berguna untuk para mahasiswa yang ingin meminjam buku di perpustakaan, dapat melihat daftar bukunya melalui layanan ini.
Nantinya setelah kita Lulus, atau pun sebelum lulus kuliah dari GUnadarma. Gunadarma memiliki layanan career Gunadarma.


Menurut Saya Kelebihan Dari Layanan Gunadarma adalah :

Memudahkan Mahasiswa Untuk Mendapat Informasi Dan Penyelesaian Tugas Yang Berada Di Kampus Dan Lebih Efektif.

Dan Ada Kekurangan Dari Pelayanan Gunadarma adalah :

1.Ada beberapa layanan yang masih kurang efketive, lebih tepatnya kurang dapat dipergunakan secara optimal untuk dilakukannya interaksi antara Mahasisawa dengan Dosen atau pun mahasiswa denga pihak penyelenggara kegiatan, seperti pada layanan studentsite jarang sekali diadakannya pemberian tugas secara online (Studentsite), padahal menurut saya jika ini berjalan dengan baik/rutin, para mahasiswa akan lebih interaktive lagi dalam mengakses studentsite khususnya. Serta menjadikan Mahasiswa menjadi lebih Mandiri dalam mencari suatu informasi.
2.Untuk permasalahan akses layanan studentsite.guandarma.ac.id, terkadang subdomain ini saja yang sering bermaslah dalam proses akses websitenya, dan saya rasa hal ini bukan dikarenakan permasalahan ISP yang harus meresolve kembali subdomain studentsite.gunadarma.aci.id. Sebab kalau saya tracert pada subdoamin tersebut berhasil sampai ke ip tujuannya.

Rabu, 03 November 2010

Method,Constructor,dan Overloading

METHOD
Pada bahasa – bahasa pemrograman yang lain method disebut juga fuction atau procedure. Dalam pemograman berorientasi object method adalah suatu operasi atau kegiatan yang dapat dilakukan suatu object. Salah satu kegunaan dari method yaitu digunakan untuk memodularisasi program melalui pemisahan tugas dalam suatu class.

CONSTRUCTOR

Constructor merupakan method khusus yang digunakan untuk menginisialisasi object, dan tiap class boleh memiliki lebih dari satu constructor.
Perbedaan method biasa dengan constructor adalah bahwa constructor harus memiliki nama yang sama dengan nama classnya dan tidak memiliki nilai kembalian (tipe-data).
Constructor dijalankan pada saat sebuah object diinisialisasi (menggunakan kata new). Pada constructor juga berlaku overloading, artinya boleh mendeklarasikan lebih dari satu constructor, asalkan memiliki parameter yang berbeda – beda.

OVERLOADING

Overloading adalah suatu keadaan dimana beberapa method memiliki nama yang sama tetapi fungsionalitasnya berbeda.

Contoh Program Method Overloading :


class jualhandphone{
static public void handphone(String merek, String jenis)
{
System.out.println("merek : " + merek);
System.out.println("jenis : " + jenis);
}
static public void jualhandphone(String merek, String jenis)
{
System.out.println("Merek : " + merek);
System.out.println("jenis : " + jenis);
}
}
class handphone{
public static void main(String[] args) {
System.out.println("Spesisifikasi handphone 1 : ");
jualhandphone.handphone("BlackBerry", "Gemini");
System.out.println("------------");
System.out.println("Spesisifikasi handphone 2 : ");
jualhandphone.handphone("BlackBerry", "Baru");
}
}

Minggu, 03 Oktober 2010

POTENSI MANUSIA

Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi. Seperti Hirotada Ototake, orang Jepang yang ketika dilahirkan tidak mempunyai tangan dan kaki tetapi ia tidak pernah menyerah, ia berusaha untuk hidup normal dan berprestasi. Ia pernah menjadi ketua OSIS di SMAnya, menjuarai kontes bahasa Inggris, dan berhasil masuk di salah satu perguruan tinggi terbaik di Jepang. Saat ini ia merupakan seorang motivator laris dan menulis buku berjudul “No One’s Perfect”.


TIGA POTENSI MANUSIA



Ada tiga potensi penting untuk manusia, yaitu Hati, Akal, dan Jasad.

Hati

Dengan hati, manusia memiliki pengendalian diri. Mengetahui antara yang benar dan salah, mana yang indah dan mana yang tidak, mana yang menyenangkan dan sebaliknya. Manusia yang memiliki hati bersih senantiasa dalam kehidupan aman, tentram dan damai karena selalu memilih hal yang sesuai perintah Allah (haq). Jika hati dibiarkan tercemar maka hanya mendapat kesesatan dan memilih jalan yang jauh dari kebenaran.

Akal

Dengan akal, manusia bisa berpikir menciptakan sesuatu, menjalankan sesuatu, yang kesemuanya adalah hasil dari kumpulan-kumpulan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan digunakan oleh banyak orang, sehingga orang yang satu dengan yang lain saling berinteraksi. Akal sehat menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan manusia, jika akal tidak sehat maka akan menciptakan hal-hal merugikan manusia.

Jasad

Dengan jasad, manusia bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat yang diikuti kerja hati dan akal. Jasad berfungsi mengaplikasikan secara perbuatan oleh apa-apa yang dihasilkan hati dan akal. Semua yang dilakukan manusia dengan jasad bisa menjadi harapan baik jika ia melakukan hal bermanfaat bagi keluarga, sanak sodara, dan bangsanya.

Manusia yang pandai dan beruntung adalah ia yang bisa memanfaatkan ketiga potensi tersebut untuk beribadah hanya kepada Allah. Hati yang dijaga dari penyakit hati akan membantu akal untuk berpikir bersih dan positif sehingga menghasilkan ide atau ilmu baik yang akan diterapkan, dilakukan oleh jasad. Ketiga potensi saling bekerjasama untuk menjadikan manusia berakhlak mulia dan hamba Allah yang setia.