Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi. Seperti Hirotada Ototake, orang Jepang yang ketika dilahirkan tidak mempunyai tangan dan kaki tetapi ia tidak pernah menyerah, ia berusaha untuk hidup normal dan berprestasi. Ia pernah menjadi ketua OSIS di SMAnya, menjuarai kontes bahasa Inggris, dan berhasil masuk di salah satu perguruan tinggi terbaik di Jepang. Saat ini ia merupakan seorang motivator laris dan menulis buku berjudul “No One’s Perfect”.
TIGA POTENSI MANUSIA
Ada tiga potensi penting untuk manusia, yaitu Hati, Akal, dan Jasad.
Hati
Dengan hati, manusia memiliki pengendalian diri. Mengetahui antara yang benar dan salah, mana yang indah dan mana yang tidak, mana yang menyenangkan dan sebaliknya. Manusia yang memiliki hati bersih senantiasa dalam kehidupan aman, tentram dan damai karena selalu memilih hal yang sesuai perintah Allah (haq). Jika hati dibiarkan tercemar maka hanya mendapat kesesatan dan memilih jalan yang jauh dari kebenaran.
Akal
Dengan akal, manusia bisa berpikir menciptakan sesuatu, menjalankan sesuatu, yang kesemuanya adalah hasil dari kumpulan-kumpulan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan digunakan oleh banyak orang, sehingga orang yang satu dengan yang lain saling berinteraksi. Akal sehat menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan manusia, jika akal tidak sehat maka akan menciptakan hal-hal merugikan manusia.
Jasad
Dengan jasad, manusia bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat yang diikuti kerja hati dan akal. Jasad berfungsi mengaplikasikan secara perbuatan oleh apa-apa yang dihasilkan hati dan akal. Semua yang dilakukan manusia dengan jasad bisa menjadi harapan baik jika ia melakukan hal bermanfaat bagi keluarga, sanak sodara, dan bangsanya.
Manusia yang pandai dan beruntung adalah ia yang bisa memanfaatkan ketiga potensi tersebut untuk beribadah hanya kepada Allah. Hati yang dijaga dari penyakit hati akan membantu akal untuk berpikir bersih dan positif sehingga menghasilkan ide atau ilmu baik yang akan diterapkan, dilakukan oleh jasad. Ketiga potensi saling bekerjasama untuk menjadikan manusia berakhlak mulia dan hamba Allah yang setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar